Adalah sebuah blog yang menguraikan sisi lain dari kisah perjalanan hidup seorang Deni Hidayat
Senin, 26 Mei 2014
Angin Segar di Puncak Batu Benawa
Bagi masyarakat Kalimantan Selatan mungkin sudah tidak asing lagi dengan kota yang bernama Barabai. Kota ini berjarak 165 km di sebelah utara Kota Banjarmasin.
Kota yang terkenal dengan kota Apam ini merupakan Ibu Kota dari Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Kami melakukan perjalanan ke kota ini pada akhir april 2014 dalam rangka kegiatan Pemantauan daerah sebar OPT/OPTK, jadi kami fikir tidak ada salahnya sekalian menikmati wisata alam yang cukup terkenal di Kabupaten ini yaitu Pagat yang terletak 7 kilometer dari kota barabai, dengan perjalanan sekitar 15 menit dengan kendaran roda dua atau empat.
Untuk memasuki lokasi wisata ini kita harus membeli tiket seharga Rp. 4000,- dan parkir kendaraan roda 4 Rp. 5000,-. Setelah melewati pintu masuk kita akan mendapati fasilitas antara lain ada taman bermain, aula, panggung, tempat untuk beristirahat serta musholla dan WC.
Selanjutnya kita akan turun menuju ke arah sungai, untuk menyebrangi sungai ini ada dua alternatif cara menyebrang, bisa melewati jembatan "ayun" atau dengan melalui rakit bambu yang di susun diatas sungai hanya dengan membayar Rp. 2000,- kita bisa menikmati dan berfoto diatas jembatan
Setelah puas menikmati panorama dari atas jembatan kita akan melanjutkan pendakian keatas puncak pagat, dengan menaiki anak tangga yang terbuat dari tembok dilanjutkan dengan anak tangga yang terbuat dari kayu ulin yang cukup terjal kita akan di buat ngos-ngosan dan kaki sedikit bergetar ketika melihat ke bawah jika kita tidak terbiasa dengan ketinggian heheheheh... dengan membayar Rp. 2000,- perorang kita dapat mendaki ke Puncak Pagat
Setelah menyelesaikan pendakian yang cukup melelahkan maka kita akang disuguhi dengan pemandangan yang wah..... serta udara yang sangat segar di puncak Pagat Batu Benawa ini, lelah pendakian pun akan terbayar dengan panorama indah yang bisa kita lihat dari Puncak Pagat ini.
Dipuncak terdapat saung peristirahatan untuk sekedar melepas lelah dan menghirup udara segar dan gundukan batu yang bisa kita naiki untuk melihat panorama Pagat.
Puas dengan pesona alam dari Puncak Pagat, saatnya kembali menuruni tangga yang terjal, kita bisa menggunakan tangga saat kita naik tadi atau tangga sebelahnya namun tangga yang satunya lebih terjal dibanding tangga sebelumnya yang digunakan untuk naik, kemiringan tangga sekitar 90 derajat, kami memutuskan menggunakan tangga semula.
Selanjutnya kita akan memasuki gua yang didalamnya ada sumber air mengalir. Dengan mengeluarkan Rp. 5000,- per orang untuk biaya penerangan kita dapat menyusuri kedalam gua.
Setelah kita puas menikmati gua dengan aliran sungainya, saatnya kita melepas lelah dengan sekedar mencuci muka atau berenang di Sungai Pagat, menikmati dinginnya air bersih yang mengalir begitu deras.
Saatnya bermain air....
Perjalanan pun selesai lelah namun puas, takjub dan ingin mengulanginya, suatu saat mungkinkah kembali lagi.
Sebelum meninggalkan kawasan wisata Pagat ada baiknya mampir di warung-warung yang menjual makanan ringan dan minuman, kami memilih sebuah kelapa muda untuk menghilangkan dahaga sekaligus mengganti ion tubuh kami hanya dengan Rp 8500,- kita bisa menikmati satu buah kelapa muda.
Hari pun sudah sore dan kami pun meninggalkan lokasi wisata dengan rasa puas menyelimuti hati kami.
Sebuah Penantian
Tak terasa 31 tahun yang lalu aku dilahirkan di sebuah kota yang orang menyebutnya Tasikmalaya, dan tak terasa sudah 4 tahun aku hidup mencari rizki di sebuah kota yang orang menyebutnya Banjarmasin.
Sudah jauh kaki ku melangkah, berjalan di dunia yang fana ini.
Kini sudah saatnya untuk membina sebuah keluarga.
Sebuah keluarga kecil yang harmonis mudah-muadahan Aamiin, yang orang menyebutnya dengan kata "SAMARA" Aamiin, mudah-mudahan Engkau meridhainya.
Langganan:
Postingan (Atom)