Adalah sebuah blog yang menguraikan sisi lain dari kisah perjalanan hidup seorang Deni Hidayat
Jumat, 20 November 2009
Ibu....
Jika kamu d tanya siapakah wanita yang paling mulia di dunia ini? siapakah wanita yang paling tegar yang kau kenal di dunia ini? siapakah wanita terkuat yang kamu kenal di dunia ini? siapakah sosok wanita yang paling berjasa di dunia ini?
Jawabannya pasti "Ibu"
Tiada sosok perempuan yang paling mulia di dunia ini kecuali seorang perempuan yang diberi julukan sebagai ibu, betapa tidak, mereka tidak pernah berkeluh kesah mengandung anaknya selama sembilan bulan bahkan lebih, merawat dan membesarkan anak-anaknya tanpa mengharap balas jasa anaknya. Dalam kesunyian dan dinginnya malam dia rela bangun hanya untuk menggatikan popok anaknya yang telah basah, tanpa memikirkan rasa kantuk yang memenuhi matanya.
Dalam setiap sujudnya, dalam setiap doanya, dalam setiap tetesan air matanya, dalam setiap hembusan nafasnya pasti menginginkan anak-anaknya dalam keadaan yang terbaik.
Seorang ibu pasti tidak akan mermperlihatkan tangisan kesedihan di depan anak-anaknya, mereka akan senantiasa tegar dihadapan anak-anaknya. Mereka tidak akan sanggup memperlihatkan tetesan air mata di depan anak-anknya kecuali tetesan air mata kebahagiaan. Ya...... itulah ibu, mereka selalu menyembunyikan kesulitan yang dihadapinya untuk kebahagiaan anaknya.
Seorang ibu mampu membesarkan anaknya meskipun dengan keadaan "single parent", seorang ibu mampu melakukan apa saja untuk melindungi anak-anaknya. Ya... seoarang ibu rela berjalan ribuan kilo untuk menghidupi anaknya, seorang ibu rela dalam panas dalam hujan untuk anaknya.
Jasa seorang ibu pada anaknya tidak akan pernah terbayarkan oleh kilauan emas dan permata, oleh tangisan seribu anak di dunia ini.
Pernahkah kita berfikir......
Apa yang telah kita berikan untuknya? selain kesusahan, tangisan, kelelahan atau apapun itu. Pernahkah terbersit dari hati kita sekali saja untuk membuatnya tersenyum, tersenyum karena bangga kepada dunia bahwa dia telah berhasil mendidik dan membesarkan anaknya dengan jerih payahnya!
Ibu maafkan ananda, yang selama ini tidak pernah memberikan senyuman berarti untukmu....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar