Adalah sebuah blog yang menguraikan sisi lain dari kisah perjalanan hidup seorang Deni Hidayat
Sabtu, 26 Maret 2011
Mimpi itu menyadarkanku
Berawal dari sebuah mimpi yang akhirnya ku sadari dan ku tahu sifat diriku.
Malam ini tak biasanya badanku terasa lemah capek dan sakit2. Menunggu tukang pijat panggilan yang hingga hari ini tak bisa datang. Ku buka laptopku hanya tuk sekedar buka FB dan edit kerjaanku di kantor siang tadi. Badan lemah, lesu tidak bergairah namun mata tak kunjung jua lelah dan mengatupkan kelopaknya.
Tiada yang spesial yang ku buka malam ini, seperti malam-malam yang sudah-sudah. Tak ada kabar bagus, kabar gembira ataupun kabar sedih, yang ada hanya kabar datar yang mengambang di antara kabar-kabar yang terpapar rapi dalam dinding setiap orang. Semua biasa tak ada yang istimewa.
Malampun semakin larut, hanya sepi, sunyi nya malam yang menemani. Sesekali terdengar bunyi gemericit suara tikus yang berlarian di kolong rumah diatas air.
Seperti biasa ku masih sendiri.
Tak sadar, kelopak matapun turun menutupi bola lensa dwi warna di dalamnya. Roh ku mulai melayang menjelajahi alam bawah sadarku entah ke mana dia pergi, hingga tiba di suatu tempat dimana masa remaja yang masih menikmati alam remajanya, saat itu aku dengan asiknya bermain sepeda ria. Tanpa kusadari sepeda yang ku naiki ternyata rusak, ada seseorang yang memang sengaja merusaknya, aku langsung berhenti dan turun dan ku teriak marah-marah lalu ku banting sepeda tersebut hingga hancur berantakan. Bukannya di betulkan malah tambah di hancurkan. Barulah setelah hancur lebur ku menyesal.
Saat itu juga ku bangun terjaga dari mimpiku, Astaghfirullah... mimpi ini pertanda apa? Mudah-mudahan bukan pertanda buruk. Saat itu fikiranku melayang ke masa lalu, kejadian ini pernah terulang dalam kehidupan nyataku dalam alam sadarku. Beberapa tahun silam tepatnya di sebuah tempat di Kalimantan Tengah. Hanya gara-gara fikiranku yang sedang kacau, kalut, aku merusak, membanting MP4 playerku hingga hancur berantakan, padahal benda itu ku beli dengan uang lelah, peluh keringat, jerih payah, yang saat itu gajiku belum seberapa, MP4 player itu ku beli dengan harga 500 ribu rupiah, uang yang tak sedikit jumlahnya, tak lagi berbentuk hancur remuk redam. Sesal muncul setelah semua terjadi tak bisa ku kembalikan ke bentuk semula, Astaghfirullah... mimpi ini menyadarkanku akan sifatku yang emosional, temperamental, lebih mengutamakan hawa nafsu di banding akal sehat...
Ku mengngat ingat berapa orang yang telah tersakiti, terkecewakan dan terkhianati akibat sifatku ini, Yaa Rabb apakah sahabat-sahabatku itu akan memaafkanku???
Sahabat, saudara mohon maaf atas segala salah dan khilaf ku yang sengaja ku buat atau tak sengaja ku buat, aku tak mau kehilangan sahabat-sahabat terbaik seperti kalian....
Banjarmasin, 26 Maret 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar