Kamis, 07 April 2011

My Angel

"Aku tidak tahu siapa kau, atau di mana, atau kapan kita akan bertemu, tapi yang jelas jangan dalam waktu dekat. Aku tidak ingin mencintai siapa pun sebelum aku siap menikah. Atau sebelum baju pengantinmu selesai kugambar. Atau sebelum aku benar-benar ahli memasak nasi goreng-ku sendiri. Aku ingin kau bisa membanggakan nasi goreng-ku kepada teman-temanmu. Aku bahkan ingin stand nasgor-ku sendiri di pesta resepsi pernikahan kita. Semoga kau tak keberatan membantuku menuangkan kecap untuk para tamu. Aku berdoa semoga ketika kita bertemu dan saling jatuh cinta, kau akan mencintaiku, karena diriku, dan tidak mengharapkan seseorang dengan kepribadian yang lain atau berusaha keras mengubahku. Kuharap kau takkan membandingkanku dengan pria-pria yang mungkin punya mobil atau motor yang cc-nya lebih tinggi. Aku tahu terkadang leluconku terlalu rumit, tapi kuharap kau selalu mau tertawa. Aku tahu aku bukan perawat yang baik, tapi kuharap kau mau kurawat kapan pun kau sakit. Aku akan tergila-gila pada senyummu. Jadi jangan pernah berhenti tersenyum padaku. Aku akan hidup dari senyummu. Bangun pagi karena senyummu. Tidur malam di sela senyummu. Bangkit karena senyummu. Berkeringat karena senyummu. Aku bahkan mungkin akan ditelpon credit collector bank juga karena senyummu. Beritahu aku jika ada perbuatanku yang mengganggumu, atau jika ada sesuatu yang tak pas. Aku ingin kau selalu bersikap jujur padaku. Setiap hari aku berdoa agar Tuhan memampukanku membaca pikiranmu sama baiknya seperti aku menyelesaikan pekerjaanku. Kuharap kau selalu bisa mempercayaiku karena aku akan selalu mempercayaimu. Dan bila kita sedang memilih-milih barang untukmu, percayalah saat aku bilang warna ini cocok untukmu,maka itu akan menghemat banyak waktu dan tenaga. Milik kita berdua. Kuharap kau akan selalu ingat bahwa aku tidak punya masalah dengan warna apa pun kecuali pink. Bila kau berencana untuk memakaikanku baju pink di suatu acara, satu-satunya acara di mana aku akan memakainya tanpa mengajukan keberatan apa pun adalah hanya di hari pemakamanku. Ketahuilah bahwa aku mungkin tak akan menunggu lama sebelum ciuman pertama kita. Biasakan dirimu karena aku akan selalu menghujanimu setiap waktu. Di keningmu, di hidungmu, di pipimu, di dagumu, di lehermu, di pundakmu, di sepanjang garis punggungmu, di sepanjang lenganmu, di sepanjang tanganmu, di punggung tanganmu, dan bila kau lengah.. di bibirmu. Ketahuilah bahwa aku akan sering mengecupmu hanya karena aku kehabisan kata-kata untuk mengatakan betapa aku sayang padamu. Bila kau ingin katakan bahwa kau juga sayang padaku, cukup pejamkan matamu. Atau berpura-puralah lengah. Kalau aku tiba-tiba pasif dan tak banyak bicara, jangan tanyakan masalahku. Baringkan kepalaku di pangkuanmu lalu peluk dan elus kepalaku. Atau bermainlah dengan rambutku. Atau usap punggungku. Mungkin aku akan menangis dalam hitungan menit. Atau detik, bila tiba-tiba kau berdendang lembut untukku. Tapi bisa juga diam bila aku sedang berusaha tampil tegar. Atau malah tidak akan sama sekali, karena aku hanya menipumu agar jari-jari lentikmu mengusap lembut kepalaku. Bukankah engkau pernah bilang: "Eluslah kepalaku dek, elusanmu itu menghangatkan jiwa ragaku,sehingga aku tidak akan takut lagi sendirian..sebab ada kamu". Saat aku menangis, harga diriku akan terluka parah. Hujani aku dengan senyuman dan bila aku telah selesai mengusap ingus terakhirku, kau boleh tertawakan aku. Saat itu juga, semua masalahku seberat apa pun kuanggap telah selesai dan cintaku padamu akan bertambah dua kali lipat. Inilah saat yang tepat bila kau ingin mengganti kulkas menjadi empat pintu seperti milik tetangga kita atau menambah perabot baru lainnya. Mungkin aku akan berkata ya. Tapi mungkin juga limit tabunganku yang akan menjawab tidak. Kuharap kau tak keberatan bila aku hanya ingin punya dua anak. Dan akan seru sekali bila anak kita kembar. Pria atau wanita. Jangan pernah lupa bahwa aku ingin sekali ada kata D** atau I****** di dalam rangkaian nama anak kita. Aku ingin anakku merasakan kebanggaan saat punya nama belakang yang sama dengan ayahnya. Aku tidak pernah merasakan kebanggaan itu. Dan bila kau belum tahu, anak-anak kita bukan warga negara eropa, sayang. Kelak aku memberimu amanah penuh padamu dan bersiaplah engkau mendidiknya dengan pengetahuan agamamu yg kau samakan dengan nyawa dan makanan jiwamu. Kenalkanlah mereka pada agama Allah yg haq dan ajaran sunah NabiNya dari sejak umur 5 tahun, dan kau boleh memukulnya dgn pukulan yg tidak menyakitkan ketika mereka bandel tidak mau mengerjakan sholat ketika berumur 7 tahun. Latihlah mereka untuk biasa menahan sedikit rasa lapar agar ketika dewasa mereka menjadi pemuda yg ahli berpuasa. Ajarilah mereka kalimat-kalimat rabbaniyah dan ilmu tauhid yg selama ini kau junjung tinggi. Bahwa kalimat Laila haillallah harus kau tancapkan kuat di dada anak-anak kita sejak mereka masih dini. Aku kelak mungkin akan terlalu protektif. Berjalanlah di sisi dalam jalan. Sediakan waktu untuk belajar cara mengganti alur langkahmu saat berjalan denganku. Jangan pernah lepaskan tanganku. Sedetik pun. Jangan menyeberang jalan tanpa ada di sampingku. Genggam tanganku lebih erat bila kau hendak terjatuh agar aku langsung menarikmu. Cari aku sebelum kau mencoba untuk pulang sendirian. Kirimi aku kabar begitu kau tiba ke tempatmu. Kuharap kau tidak berpikir aku meminta terlalu banyak darimu. Kuharap kau mengerti aku agak gugup dan sangat takut. Aku ingin bisa mengatakan bagaimana atau kapan kita akan saling bertemu, dan apakah kita selamanya akan saling mencintai. Setiap malam sebelum tidur kau akan mengujiku tentang hafalan alquranku setiap juzz, insaallah aku menyanggupi istriku. Tapi aku akan berusaha sebaik mungkin untuk bersikap baik dan sangat mencintaimu karena dirimu seutuhnya, tanpa berharap terlalu banyak darimu. Dan ketahuilah, aku tak akan pernah berusaha mengubahmu. Karena aku mencintai pribadimu apa adanya. Bahkan engkau bilang I LOVE YOU JUTS THE WAY YOU ARE. Ketika aku tanya apa itu artinya, engkau bilang "Aku Mencintaimu Sebagaimana Engkau Ada". Kau akan selalu cantik di hadapanku. Sampai kapan pun ". Terima kasih karena telah mendengarkan; hanya ini yang aku minta. Menjadi milikmu selamanya.. Dan kuberharap semoga besok pagi amarahmu sudah hilang, kemudian ada telepon atau sms darimu yg mengatakan: "Assalamualaikum..selamat pagi My Angel..! " Barakallahufikum Wassalam =======

**Sumber : http://www.facebook.com/notes/renungan-dan-motivasi-ifta-istiany-notes/motivasi-panggil-akuangel/205755626119759

Tidak ada komentar: